SMK Multimedia Nusantara Jakarta

SMK Multimedia Nusantara Jakarta
SMK Multimedia Nusantara Jakarta

Minggu, 22 Januari 2012

Perangkat Keras

Perangkat keras
Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi, khususnya teknologi komputer. Dapat dilihat bahwa untuk menuliskan suatu dokumen, orang cenderung sudah meninggalkan mesin ketik manual dan sudah digantikan perannya oleh komputer. Kasir di suatu pertokoan besar (supermarket) sudah menggunakan peralatan otomatis berupa komputer yang didisain khusus untuk keperluan itu. Kumpulan lagu-lagu yang sebelumnya hanya dapat didengarkan melalui media kaset atau piringan hitam, saat ini sudah mulai dikemas dalam bentuk compact disk (CD) yang dapat didengarkan dengan menggunakan komputer multimedia. Belum lagi perkembangan teknologi komputer di bidang kesehatan yang maju sangat pesat untuk membantu diagnosa penyakit dan proses penyembuahnnya. Dan masih banyak lagi bidang-bidang kehidupan manusia yang saat ini sudah menggunakan peralatan komputer.
Definisi Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute atau to reckon).
Menurut Blissmer (1985), komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.
Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan di dalam memori. Dan masih banyak lagi ahli yang mencoba mendefinisikan secara berbeda tentang komputer. Namun, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis.
Dari definisi tersebut terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau elecronic data processing (EDP). Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berati, yaitu berupa suatu informasi. Dengan demikian, informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Oleh karena itu, pengolahan data elektronik adalah proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer.
Sistem Komputer
Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat keras adalah peralatan komputer itu sendiri, perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.
Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.
Perangkat Keras adalah bagian2 dari material komputer. Komponen2 ini mempunyai massa dan akan diinstalasi dengan obeng. Setiap perangkat keras memiliki garansi .
Sedangkan Perangkat Lunak adalah kebalikan dari Perangkat Keras yakni bagian2 yg non material dari komputer. Seperti : BIOS, Sistem operas dan program-program. Perangkat Lunak akan diinstalasikan ke dalam komputer melalui'Keyboard" dan "Mouse".Tidak ada perusahaan pembuat perangkat lunak yg bisa memberikan garansi bahwa perangkat lunaknya 100% tidak memiliki kesalahan.
Pengenalan Hardware Komputer Secara ringkas maka sistem komputer terdiri atas tiga bagian penting yaitu
1.     Perangkat keras: Unit pemrosesan sentral (CPU)/Perangkat keras: Prosesor
2.     Perangkat keras: Memori ROM dan RAM
3.     Perangkat keras: Input/Output
Dimana bagian CPU/Processor, Memori dan Port I/O terletak (terpasang) pada Mother Board, selanjutnya akan diperinci bagian-bagian dari Komputer tersebut :
Central Processing Unit / Processor
Merupakan bagian utama dari komputer karena processor berfungsi untuk mengatur semua aktifitas yang ada pada komputer. Satuan kecepatan dari processor adalah MHz (Mega Hertz) atau GHz(1000 MegaHertz), dimana semakin besar nilainya semakin cepat proses eksekusi pada komputer.

Memori
Memori berfungsi untuk menyimpan data dan program. Memori beraneka tipe dari yang tercepat aksesnya sampai yang terlambat.
  • Tercepat: Chace Memory dan Main Memory
  • Terlambat: Sekunder Memory
Selain menyatakan hubungan kecepatan, hirarki tersebut juga menyatakan hubungan – hubungan lain, yaitu :
  • Hubungan Harga : Semakin kebawah adalah harganya semakin murah. (Harga dihitung berdasarkan rupiah per bit data disimpan).
  • Hubungan Kapasitas : Semakin keatas umumnya kapasitasnya semakin terbatas.
  • Hubungan frekuensi pengaksesan : Semakin keatas semakin tinggi frekuensi pengaksesan.
Setiap kali pemroses melakukan eksekusi, pemroses harus membaca instruksi dari memori utama. Agar intruksi dapat dilakukan secara cepat maka harus diusahakan instruksi tersedia di memori pada hirarki berkecepatan akses lebih tinggi. Kecepatan eksekusi ini akan meningkatkan kinerja system. Untuk itu terdapat konsep memori dua level, yaitu ditampung dulu sementara di memori pada hirarki lebih tinggi.

Pendidikan Berkarakter

Pendidikan karakter  merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru. Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi, seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penenaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.
Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar.
Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut:
1.         Pendidikan Agama:  Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
2.         Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, mengahrgai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
3.         Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
4.         Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras.
5.         Ilmu Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6.         Bahasa Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial
7.         Seni Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis
8.         Penjasorkes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, mengahrgai karya dan prestasi orang lain
9.         TIK/Ketrampilan: Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
10.       Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.
Bagaimana kesemuanya diaplikasikan? Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.
Bagian pertama adalah Eksplorasi, antara lain dengan cara:
1.         Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2.         Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3.         Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4.         Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5.         Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras)
Bagian kedua adalah Elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain:
1.         Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
2.         Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
3.         Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
4.         Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
5.         Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
6.         Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
7.         Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
8.         Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
9.         Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Dan bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain:
1.         Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2.         Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
3.         Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4.         Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
·               Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
·               membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
·               Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis)
·               Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan
·               Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
Penanaman nilai inilah yang nantinya diharapkan akan  menjadikan peserta didik menjadi lebih berkarakter.

Teori Dasar Elektronika dan Dasar Kelistrikan

I. Teori dasar Elektronika dan Kelistrikan

1.        Teori Elektron dan teori Atom
2.        Arus listrik dan satuannya
3.        tegangan listrik dan satuannya
4.        Resistor (Hambatan listrik) dan satuannya
5.        Hukum Ohm dan Daya Litrik dan satuannya
6.        Pengenalan Komponen: 
Ø  Kode warna pada resistor
Ø  Kondensator
Ø  Dioda
Ø  Transformator
Ø  Transistor

II. Rangkaian Sederhana

1.      Rangkaian Flip Flop
2.      Rangkaian Sirine Kebakaran

 TEORI ELEKTRON dan TEORI ATOM

Teori Elektron

Teori Elektron dikemukakan oleh Democretos, yang mengatakan :
Jika suatu benda/Zat (padat, cair, gas) dibagi-bagi menjadi bagian yang terkecil dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya disebut molekul. Kemudian jika molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi bagian yang sangat kecil sekali, dan bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya, disebut atom.

Atom berasal dari kata Yunani yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.
A = tidak sedangkan tomos = dibagi-bagi.
Jadi Atom adalah bagian yang terkecil dari suatu molekul yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menurut reaksi kimia biasa.
Sedangkan molekul adalah bagian yang terkecil dari suatu benda yang masih memiliki sifat asalnya.

Teori Atom
Atom terdiri dari sebuah inti atom (nukleus) yang disusun oleh proton dan netron, dan dikelilingi oleh elektron-elektron.

Proton adalah partikel penyusun atom yang bermuatan positip
Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatip
Netron adalah partikel penyusun atom yang tidak bermuatan (netral)



Sebuah atom dikatakan netral apabila jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti atom tersebut.

Atom netral jika diambil/dikurangi satu atau lebih elektronnya, maka atom tersebut tidak berkesetimbang (netral) lagi, karena kekurangan elektron. Atom yang kekurangan elektron akan bermuatan positip, disebut Ion Positip.

Atim netral jika ditambahkan satu atau lebih elektronnya, maka atom tersebut tidak berkesetimbang (netral) lagi, karena kelebihan elektron. Atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatip, disebut Ion Negatip
Elektron bebas = Elektron Valensi adalah elektron-elektron yang berada pada lintasan kulit atom terluar.

Sifat-Sifat Atom

Sifat-sifat atom antara lain :
a.        Nomor atom suatu unsur menyatakan jumlah proton atau jumlah elektron                   dalam sebuah atom netral. (jumlah proton = jumlah elektron).

b.     Suatu Unsur dinyatakan dengan :
         A
             X                 dimana : X = nama unsur
               Z                                     A = nomor massa
                                                      Z  = nomor atom
      c.       Nomor massa suatu atom menyatakan jumlah proton dan netron dalam inti.

          Contoh:                                    1
          1. Atom Hidrogen :           H
                                                           1  
               Berarti, dalam atom H terdapat 1 elektron dan 1 proton.
                                                            4
          2. Atom Helium :              He
                                                             2
               Berarti, dalam atom He terdapat 2 elektron, 2 proton (Z), dan 2 Neutron (A –Z ).
    

       d.      Ion positip ialah atom yang kehilangan/kekurangan satu atau lebih elektronnya.
       e.      Ion Negatip ialah atom yang kelebihan satu atau lebih elektronnya.

Hukum Muatan Listrik
1.        Jika ada dua benda bermuatan sejenis saling berdekatan (positip dengan positip atau negatip dengan negatip), maka akan terjadi tolak menolak.
2.        Jika ada dua benda bermuatan tak sejenis saling didekatkan akan terjadi tolak menolak.
Kedua Hukum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.        Muatan sejenis akan tolakmenarik
2.        Muatan tak sejenis akan tarik menarik
            
Perpindahan Muatan Listrik

Berdasarkan kemampuan suatu bahan untuk memindahkan muatan listrik, dapat dibagi kelompok dalam :
1.        Konduktor atau penghantar
Yaitu benda atau bahan yang dapat memindahkan muatan listrik
Sifat konduktor antara lain:
a.        mempunyai banyak elektron bebas.
                Elektron bebas yaitu elektron-elektron yang berada pada lintasan terluar dari
                Struktur atom.
b.        elektron-elektron pada atom mudah berpindah dari lintasan yang dalam ke
                lintasan terluar.
c.        Biasanya mudah mengantar panas/kalor seperti : besi, emas, perak, tembaga
                aluminium, kuningan dan lain-lain.
                Benda cair: larutan elektrolit ( H2SO4 ), air  ( H2O )
                Tubuh manusia, tanah dan sebagainya.
  
1.        Isolator atau Penyekat
Adalah benda atau bahan yang tidak dapat memindahkan muatan listrik.
Sifat dari isolator antara lain :
a. Ikatan elektron pada intinya sangat kuat. (tidak ada elektron bebas).
b. Sulit menghantar panas/kalor.

1.        Semikonduktor atau Setengah Penghantar
Adalah benda atau zat yang kurang baik untuk konduktor dan tidak sempurna sebagai isolator.
Contoh:
a. Silikon
            b. Germanium
            Kedua bahan tersebut biasa dipakai utnuk membuat komponen seperti :
1.      Dioda
2.      Transistor
3.      IC (Integrated Circuit = Rangkaian yang dimampatkan/terpadu).
4.      Micro chip.

ARUS LISTRIK dan SATUANNYA

Arus listrik adalah muatan-muatan negatip (elektron-elektron) yang mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

Mengenai arus listrik ini diselidiki oleh Andre Marie Ampere, yang mengatakan :
(Kuat) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap sekon (detik).
Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :
            Q
I  =  ———-  dimana :    I  =  Arus listrik dalam satuan Ampere  ( A )
 t                          Q =  Muatan listrik dalam satuan Coulomb  ( C )  
                                         t  =  waktu dalam satuan sekon atau detik  ( s ) atau ( dt )

 1 Ampere yaitu apabila dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar satu coulomb selama satu sekon ( detik ). 

                         1 coulomb                                                                18
1 Ampere  =  —————–                       1  Coulomb  =  6,3 x 10     elektron.
                          1 sekon
                                                                      Coulomb                                   Coulomb
Maka  berdasarkan satuannya  Ampere =  ————–    atau   Ampere  =  ————–
                                                                       Sekon                                        Detik

                                                 Coulomb  =  Ampere x  Sekon

                                                                       Coulomb
            Sedangkan untuk          Sekon     =  ————–
                                                                        Ampere

Ketiga rumus ini dapat diingat dengan menggunakan segitiga seperti berikut :
                                                                  Q
                                               1.  I   =  ———
                   Q                                             t

                                                2.  Q  =   I   x   t

              I           t                                         Q
                                                3.  t   =  ———
                                                                   I

Contoh Soal :

1.        Dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar 3600 coulomb, selama 4 menit. Berapakah besar arus listriknya ?

Diketahui :  Q  =  3600  C
                     t  =        4 menit = 4 x 60 s  = 240 s = 240 dt

Ditanyakan :  I  =  ?

                          Q              3600 C
Jawab :   I  =  ——-  =   ————-  =  15  Ampere
                            T                240 s

Jadi arus listrik yang mengalir =  15 ampere = 15 A

1.        Didalam sebuah penghatar selama 2 menit mengalir arus listrik sebesar 2 Ampere.  Tentukanlah besar muatan listriknya !

Diketahui  :  t  =  2 menit  =  2 x 60 detik  =  120 s = 120 dt
                     I  =  2  Ampere

Ditanyakan  :  Q  =  ?

Jawab :  Q  =  I  x  t   =  2 A  x  120  dt  =  240 A , dt  =  240 Coulomb.

Jadi muatan yang mengalir = 240 Coulomb = 240 C

.     3.  Muatan listrik sebesar 600 Coulomb mengakibatkan arus mengalir di dalam   
           penghantar sebesar 3 Ampere. Berapa lama muatan itu mengalir ?

Diketahui :  Q  =  600 Coulomb
                     I   =      3 Ampere

Ditanyakan : t  =  ?
                         Q               600  C
Jawab :  t  =  ———  =  ————  =  200  sekon  =  200  dt
                           I                   3  A

Jadi lama muatan itu mengalir =  200 sekon  =  200 detik

       4. Selama 20 menit di dalam penghantar mengalir muatan sebesar 1200 Coulomb.
            Berapakah besar arus listriknya  ?

Diketahui  :  t  =  20  menit  =  20  x  60 detik  =  1200  s  =  1200  dt
                     Q =  1200 Coulomb

Ditanyakan  :  I  =  ?
                           Q         1200 C
Jawab  :  I  =  ——– = ———–  =  1  Ampere   =  1  A
                            T          1200 s

Jadi arus listrik yang mengalir dalam penghantar =  1  Ampere  =  1  A

                                                                3
1  Ampere  =  1000  mili Ampere  =  10    m A
                                                                        3
            1 mili Ampere = 1000 mikro Ampere =  10   u A

1 Ampere  =  1000 m A = 1000.000  mikro Ampere

   

Sumber Arus Listrik

     Sumber arus listrik adalah penghasil arus listrik. Sumber arus listrik ada 2 macam :

1.        Sumber arus listrik searah ( DC = Direct Current )
Yaitu sumber arus listrik yang tidak berubah fasenya. Pada gambar grafik yang memperlihatkan hubungan antara tegangan ( V ) dan waktu ( t ) pada Arus Listrik searah ( DC ).                               

Contoh Sumber arus listrik searah ( DC )
1.        Batere/Baterai  ( elemen kering )
2.        Accumulator ( aki = accu ) (elemen basah )
3.        Elemen Volta ( elemen basah )
4.        Solar sel
5.        Dinamo DC atau Generator DC
6.        Adaptor AC ke DC : a. Adaptor Sistem Perata Tunggal, b. Adaptor Sistem Cabang Tengah, c. Adaptor Sistem jembatan, d. Adaptor Sistem Dwi Kutub
   
1.        Sumbaer arus listrik bolak balik ( AC = Alternating Current )
Yaitu sumber arus listrik yang berubah-ubah fasenya setiap saat, jangka waktu tertentu mengalir ke satu arah,dan waktu yang lainnya kearah yang lain.

Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC )
1.        Generator AC
2.        Jala-jala PLN yang dihasilkan oleh :  PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.
3.        Inverter DC ke AC
Alat Ukur
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik


TEGANGAN LISTRIK dan SATUANNYA

Tegangan Listrik dinyatakan dengan notasi V ( Volt ) atau Voltage dan juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force
( gaya gerak listrik ) dan satuan tegangan Listrik adalah Volt.
.Tegangan listrik atau Potensial listrik
yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron) mengalir dalam suatu penghantar.




Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :
              W
V  =  ———–  dimana :  V  = Tegangan listrik dalam satuan Volt  (  V  )
               Q                        W = Energi /tenaga/ kerja listrik dalam satuan  Joule  (  J  )
                                          Q  = Muatan listrik dalam satuan Coulomb  (  C  )

Untuk dapat memahami pengertian di atas dapat kita lihat dari keterangan pada gambar di bawah ini :
                 Arah aliran Arus listrik                                                      
A                       I = Arus Listrik                         B
                                                                               negatip
positip                                  e                                            
                                              Arah aliran elektron
Gambar 5. Elektron bergerak jika terdapat perbedaan potensial

Titik A (positip) dan titik B (negatip), karena A dan B terdapat selisih potensial, maka antara titik A dan titik B terjadi tegangan listrik ( beda potensial)
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar rangkaian tertutup ( Closed Circuit)
Di bawah ini :
    Positip
                                       I = arus Listrik


                         Batere                                                  Lampu  ( R )
                          ( V )
I


     Negatip                                                  e  = elektron

                  Dari gambar di atas arus listrik mengalir :
1.         
1.        Di dalam sumber batere arus mengalir dari negatip ke positip,
2.        Di penghantar arus mengalir dari kutub positip ke kutub negatip

Satuan Tegangan Listrik atau potensial listrik dinyatakan dalam Volt ( V ).
1        Volt  =  1000  mili Volt   ( m V )
1   mV  =  1000  mikro Volt  ( u V )
                  1  Kilo Volt  =  1   KV  =  1000  Volt
                  1  Mega Volt = 1 MV  = 1000 KV
Alat Ukur
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik.

RESISTOR ( HAMBATAN LISTRIK ) dan SATUANNYA

Resistor yaitu suatu bahan yang melakukan perlawanan jika dialiri oleh arus listrik.
Resistor diberi notasi dengan huruf R yang berasal dari kata Resistance. (perlawanan
Atau to resist = melawan).
Mengenai resistor ini dipelajari oleh George Simon Ohm, yang melakukan penelitian pada kolom air raksa.
Pengertian Satu Ohm
Satu Ohm adalah besarnya perlawanan sebatang air raksa/Kolom air raksa yang penampangnya serbasama (homogen), yang panjangnya 106,3 Cm, dan luas penampangnya 1 mm2  pada suhu 0 derajat Celsius.

Satuan Resistor/Hambatan Listrik
Satuan utnuk hambatan listrik atau Resistor adalah Ohm  (       = omega)
1 Megaohm  =  1 M       =  1.000  Kiloohm  =  1.000  K   
1 Kiloohm    =  1  K      =   1.000   ohm        =  1.000
1  Ohm          =  1           =  1.000  miliohm    = 1.000 m
1  miliohm     =  1          =   1.000  mikroohm=  1.000  u

Alat ukur
Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan listrik / resistansi.
Fungsi Resistor
1.        Mengatur arus listrik ( melawan arus listrik)
2.        Membagi arus listrik
3.        Membagi tegangan listrik
4.        Sebagai elemen pemanas; seperti solder, solder atraktor, heater, setrika listrik, rice cooker, kompor listrik dll.
Jenis Resistor
Ada 5 (lima) macam resistor yang kita kenal
1.        Resistor Karbon
2.        Resistor Kompon
3.        Resistor Kawat Gulung ( Wire Wound )
4.        Resistor Serbuk Besi
5.        Resistor Film Logam ( Metal Film )

Berdasarkan sifat dan kegunaannya resistor :
I. Resistor tetap ( Fixed resistor )
   Yaitu jenis resistor yang nilai hambatannya tidak berubah/tetap/tertentu.
    Nilai resistor ada yang dinyatakan dengan :
1.      Angka, misalnya : 1 Kiloohm, 1,2 ohm, 100 ohm, 100 Kiloohm dst.
2.      Dengan kode warna.
Untuk menentukan nilai resistor dengan kode warna kita perlu meningat akronim dari warna-warna yang digunakan pada resistro tersebut seperti:
Hi Co Me Ji Ku Hi Bi U A P E P Non, yaitu singkatan dari Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas, Perak dan
Tidan berwarna/tak berwarna (None = Not any one).




II. Resistor Tidak Tetap (Vaiabel Resistor)
Yaitu jenis resistor yang nilai hambatannya tidak tetap/dapat diatur/dapat diubah-ubah / bervariasi.
      Contoh dari Variabel Resistor:
1.      Trimmer Potensiometer (Trimpot)
Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya diubah dengan menggunakan obeng.
Simbol  :


2.      Potensiometer ( Variabel Resistor )
       Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah/
        bervariasi.
     Simbol  :

     Fungsi Variabel Resistor
1.        Untuk mengatur Volume, yaitu mengatur keras lunak suara secara keseluruhan.
2.        Untuk mengatur Treble, yaitu mengatur nada-nada tinggi.
3.        Untuk mengatur Bass, yaitu mengatur nada-nada rendah.
4.        Untuk mengatur Balance, yaitu mengatur suara loudspeaker saluran kiri maupun
aluran kanan agar seimbang.            

       3.      Negative Temperatur Coefficient (NTC)
            Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengarugi/bergantung Suhu disekitarnya. Jika suhu semakin naik/besar mengenai NTC, maka nilai Hambatannya semakin kecil, jika suhu semakin kecil, maka nilai hambatannnya semakin besar.
             NTC  disebut juga dengan nama lain Termister
             Simbol :
            
              Fungsi :
1.      Sebagai saklar otomatis/elektronik
2.      Melindungi komponen elektronika

4.  Positive Temperatur Coefficient ( PTC )
           Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi /bergantung Suhu disekitarnya. Jika suhu sekamin nai/besar mengenai PTC, maka nilai  Hambatannya semakin besar, jika suhu semakin kecil, maka nilai hambatannya semakin besar.                 
             Simbol :

             Fungsi :
1.      Sebagai saklar otomatis/elektronik
2.      Melindungi komponen elektronik.

5.        Light Dependent Resistor ( LDR )
     Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi/bergantung cahaya yang jatuh pada LDR tersebut.

             Simbol :


              Fungsi :
1.      Sebagai sensor cahaya pada foto/film
2.      Sebagai saklar otomatis/elektronik

1.        Magnetic Dependent Resistor ( MDR )
Yaitu jenis resistor tidak tetap yang dipengaruhi/bergantung pada magnit.Jika medan magnit banyak mengenai MDR, maka nilai hambatannya semakin besar, tetapi jika medan magnit sedikit mengenai MDR, maka nilai hambatannya semakin kecil.

III. Menentukan Nilai Resistor Tetap dengan Kode Warna pada Resistor
       Untuk menentukan nilai resistor ada beberapa hal yang perlu diingat ;
1.      Memahami kedudukan warna-warna tersebut pada resistor tetap.
A, Warna pertama  : Untuk menyatakan angka pertama ( digit ke-1 )
B. Warna kedua     :  Untuk menyatakan angka kedua  ( digit ke-2 )
C. Warna ketiga     :  Untuk menyatakan banyaknya nol atau faktor pengali
                                  Atau pangkat dari bilangan 10..
           D.Warna keempat :  Untuk menyatakan toleransi ; Emas = 5 %, Perak = 10 %
                   Dan Non = Tak berwarna = 20 %                                1
2.      Jika Emas berada pada warna yang ketiga, maka faktor pengalinya = 0,1 = —-
                                                                                                                            10                                                                                                                     1
3.      Jika Perak pada warna ketiga, maka faktor pengalinya = 0.01 =  ——–                                    
                                                                                                            100
4.      Dan yang pentingnya adalah hafal akronim HiCoMeJiKuHiBUAPEPNon
Yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,  5 %,  10 %, dan 20 %
.
Tabel Warna Resistor

















                                                          1         2 2  



Contoh Soal : :

1.        Sebuah resistor memiliki warna Coklat – Hitam – Merah – Emas. Tentukan :
A, Nilai Resistor ( NR ) = ?
            B. Nilai Toleransi ( Tol ) = ?
            C. Nilai resistor berada antara  …  s/d  …
                 Nilai Resistor Minimum ( NR Min ) = ?
     Nilai Resistor Maksimun ( NR Maks ) = ?

             Penyelesaian :
       1.  Coklat = 1
            Hitam  = 0
                                2
             Merah = 10    = 100
             a. Nilai resistor = NR = 10 x 100 = 1000 ohm  = 1 kiloohm
            Emas = 5 %
                               5                           5
             b. Tol = ——— x NR  =  ——— x 1000 ohm = 50  ohm
                             100                       100
            c. NR min   = NR – Tol   =  1000 ohm – 50  ohm  =   950  ohm
                NR maks = NR + Tol  =   1000 ohm + 50  0hm = 1050  ohm
                Jadi Nilai resistor berada antara  =   950  ohm  s/d  1050  ohm

1.        Sebuah rsistor  memiliki warna  Merah – Merah – Coklat – Emas. Tentukan : 
A.       Nilai resistor ( NR ) = ?
B.       Nilai Toleransi  ( Tol ) = ?
C.       Nilai Resistor berada antara  …  s/d  …

       Penyelesaian :
           
.Merah  =  2
.Merah  =  2
                    1
 Coklat =  10    =  10
             a.NR = 22 x 10  =  220  ohm
              Emas = 5 %
                               5
             b. Tol = ——– x 220  ohm  =  11  ohm
                             100
              c. NR min   =  220  ohm  -  11  ohm  = 209  ohm
                  NR maks =  220 ohm  +  11  ohm  = 231  ohm
             Jadi  NR berada antara =  209  ohm  s/d  231  ohm

1.        Sebuah resistor memiliki warna Merah – Kuning – Hijau – Perak. Tentukan :
A.       Nilai Resistor ( NR ) = ?
B.       Nilai Toleransi ( Tol ) = ?
C.       Nilai Resistor berada antara …. S/d …
      NR min   = ?
NR maks = ?

         Penyelesaian :

          Merah  =  2
          Kuning =  4
                               5
          Hijau    =   10  = 100.000
          a. NR    =  24  x  100.000  0hm  =  2.400 .000 ohm  = 2.400  ohm  =  2,4  Mohm
                                            10
              Perak = 10 %  = ——-
                               10        100
           b.Tol     =  —— x 2.400.000  0hm  =  240.000  ohm  =  240  Kiloohm
                              100
            c. NR min    =  2.400.000 ohm  -  240.000  ohm  =  2.160.000  ohm
                NR maks  =  2.400.000 ohm +  240.000  ohm  =  2.640.000  ohm
             Jadi NR berada antara = 2.160.000  ohm  s/d  2.640.000  ohm

1.        Warna pada resistor  Coklat – Merah – Jingga – Non. Tentukan :
A.       Nilai resistor ( NR ) = ?
B.       Nilai Toleransi ( Tol ) = ?
C.       NR berada  antara …. S/d ….
NR min    = ?
NR maks  = ?

             Penyelesaian :

              Coklat   =  1
              Merah   =  2
                                     3
               Jingga   =  10    =  1.000
               a. NR    =  12  x  1.000  ohm  =  12.000  ohm
                                                                              20
                   Non  =  Tak berwarna  =  20 %  =  ——–
                                  20                                       100
                b. Tol  =  ——– x 12.000  ohm  =  2.400  ohm
                                  100

                c. NR min    =  12.000  ohm   -  2.400  ohm  =    9.600  ohm
                    NR maks  =  12.000  ohm  +  2.400  ohm  =  14.400  ohm
                  Jadi NR berada antara  =  9.600  ohm  s/d   14.400  ohm

1.        Warna pada resistor  Merah  -  Ungu  -  Emas  -  Emas. Tentukan :                 a.Nilai Resistor ( NR )   = ?
b. Nilai toleransi ( Tol ) = ?
            c. NR berada antara … s/d ….
                NR min    =  ?
                NR maks  = ?

             Penyelesaian :

                Merah  =  2
                 Ungu   =  7           1              -1
                 Emas   =  0,1  =  —–  =  10
                                              10

                 a. NR   =  27  x  0,1   =  2,7   ohm
                                                     5
                      Emas  =  5 %  = ——–                   
                                                   100
                                     5                              13,5
                 b. Tol   =  ——  x  2,7  ohm  = ——–  ohm  =  0,135  ohm
                                   100                            100
                 c. NR min    =  2,7  ohm  -  0,135  ohm  =  2,565  ohm
                     NR maks  =  2,7  ohm  + 0,135  ohm  =  2,835  ohm

                 Jadi NR berada antara  =  2,565  ohm  s/d  2,835  ohm


HUKUM  OHM
   
                                                                                                                  I = Arus listrik            George Simon Ohm telah melakukan percobaan-
percobaan dan membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara arus listrik ( I ), tegangan
listrik ( V ) dan hambatan listrik/Resistor ( R ).
Hubungan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm
Yang berbunyi :                                                             V +
Dalam suatu rangkaian tertutup ( Closed Circuit )      -                                          R
Kuat arus listrik ( I ), sebanding atau berbanding
lurus dengan tegangan listriknya ( V ), dan ber-
banding terbalik dengan hambatan listriknya ( R ).                I=Arus listrik

Pernyataan tersebut dapat ditulis secara matematis :               Rangkaian Terturup

               V           Keterangan : I  =  Arus listrik dalam satuan Ampere  ( A )
    I   =  ——-                            V =  Tegangan listrik dalam satuan  Volt ( V )
               R                                R  =  hambatan listrik/Resistor dalam satuan Ohm (    )

Untuk memudahkan mengingat Rumus tersebut dapat kita perhatikan segi tiga penghafal berikut :
                                                   V                                     Volt
                                 1.   I  =  ———     =    Ampere  = ———–
                                                    R                                    Ohm
              V            
          ———
           I   |  R            2.   V  =  I  x  R     =      Volt    =   Ampere x  Ohm
                |
                                              
                                                     V                                   Volt
                                 3.   R  =  ———     =     Ohm   =  ———– 
                                                     I                                 Ampere


Contoh Soal :

1.        Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60 ohm.
Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut ?

Penyelesaian :

Diketahui   :  V  =  12  Volt
                      R  =   60  ohm

Ditanyakan :  I   =   ?

Jawab  :                 V            12  Volt                1
                   I  =   ——-  =  ————-  =  ——–  =  0,2  Ampere
                                R            60  ohm               5
           
1.        Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 1500 miliAmpere
dan hambatan listriknya  40  ohm. Tentukan besar tegangan yang dipasang
pada rangkaian tersebut ?

Penyelesaian :

Diketahui    :  I   =   1500 miliAmpere  =  1,5  A
                       R  =       40  ohm

Ditanyakan   : V  =   ?

Jawab   :
                    V  =  I  x  R   =  1,5  A  x  40  ohm
                                          =  60  Volt

1.        Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240  Volt, dan arus listrik yang  
mengalir pada setrika tersebut adalah 3  Ampere. Berapakah besar hambatan
dari sertika tersebut  ?

Penyelesaian :

Diketahui      :  V  =  240  Volt
                           I   =      3 Ampere

Ditanyakan   :   R  =   ?

Jawab   :                    V               240   Volt
                      R  =  ———  =  —————  =   80   ohm
                                    I                3 Ampere
1.        Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120  Volt, dan hambatannya 400 ohm.
Tentukan berapa besar arus listrik yang mengalir pada lampu tersebut  ?

Penyelesaian :

Diketahui     :  V  =  120 Volt
                          R  =  400  ohm

Ditanyakan  :    I   =   ?

Jawab  :                         V                 120  volt                 3  Volt
                          I    =  ———  =  ————–  =  ————
                                        R               400  ohm              10 ohm

                                                  =   0,3   Ampere

1.        Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan sebesar 300  ohm, dan mengalir
arus sebesar  10 miliAmpere. Pada tegangan berapakah rangkaian dipasang ?

Penyelesaian :

Diketahui     :    R   =   300  ohm
                            I   =      10  miliAmpere  =  0,01  Ampere

Ditanyakan  :   V  =  ?

Jawab   :
                           V  =  I  x  R   =  0,01  Ampere  x  300 ohm
                                                 =  3  Volt

1.        Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor/hambatan listrik
2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik
a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b ?

Penyelesaian :

Diketahui  :  R      =  2   Ohm                             R  =  2  ohm
                       Va   =   5  Volt                  a                                b
                        I      =   2  Ampere

            Ditanyakan :   Vb  =   ?

                                                                                 I                5 V
             Jawab :
                            Va  -  Vb   =  I  x  R
                            5 V -  Vb   =  2  x   2
                                       Vb  =   5 V -  4  V
                                        Vb  =   1  volt

              Jadi, potensial di titik b adalah  =  1  Volt  =  1  V
1.        Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik
4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah  3  Ampere. Jika, potensial di titik a = 24  Volt. Berapakah potensial di titik B.

Penyelesaian :

            Diketahui :   R   =   4  Ohm                                       R  =  4  ohm
                                   I    =   3  Ampere                     a                                        b
                                   Va =   24  Volt
              
             Ditanyakan :  Vb  =  ?

              Jawab :                                                            I                  24 Volt

                            Va   -   Vb   =   I  x  R
                             24 V -  Vb  =   3  x  4
                                          Vb  =  24  V  -  12  V 
                                           Vb =   12  V

              Jadi, potensial di titik b  adalah =  12  Volt  =  12  V


DAYA LISTRIK dan SATUANNYA
Daya Listrik adalah usaha listrik dalam suatu penghantar setiap detik.
Pernyataa ini dapat ditulis dengan rumus :

               W                                  V x I x t
  P  =  ———-       atau    P   =  ————–      maka      P  =   V x I
                 t                                        t


Keterangan :    P  =  Daya listrik dalam satuan  Watt
                        V  =  Tegangan listrik dalam satuan  Volt
                         I  =  Arus listrik dalam satuan  Ampere
                        W =  Usaha listrik dalam satuan Joule
                        W =  V x I x t
                         t  =  Waktu dalam satuan detik atau sekon
Jika kita hubungkan antara Hukum Ohm dengan Daya Listrik maka diperoleh : 
                                                                                                                              2
                                                       V                                                 V             V
1.     P  =  V  x  I       jika    I  =  ——–       maka    2.    P   =  V x ——- =  ——–
                                                        R                                                 R             R 


                                                                                                                         2
.    P  =  V  x  I       jika   V  =  I  x  R     maka     3.    P  =   I   x  I   x  R  =  I  x  R    


Jadi untuk menentukan besarnya Daya Listrik dapat kita selesaikan dengan menggunakan tiga buah rumus seperti di atas.

Contoh Soal :

1.  Sebuah rangkaian listrik dipasang tegangan 110 Volt, jika arus yang mengalir 2
     Ampere. Berapa besar daya listriknya ?

      Diketahui   :  V  =  110  volt
                             I  =      2  Vmpere 

      Ditanyakan :  P  =   ?

       Jawab      :    P   =  I  x  V   =   2  A  x  110  V
                                                   =   220  Watt

2.  Arus listrik yang mengalir pada sebuah lampu 500 miliAmpere, jika hambatannya         
     100  ohm. Berapakah besar daya listriknya ?
            
      Diketahui     :  I  =  500 mA  =  0,5  A
                             R  =  100  ohm


       Ditanyakan  :  P  =  ?
                                      2                            2
       Jawab     :   P   =   I     x  R   =   ( 0,5 )    A  x   100  ohm
                                                     =  0,25  A  x  100  ohm
                                                     =   25   Watt

  3.  Sebuah rangkaian menggunakan daya listrik sebesar 14.400 Watt.Jika tegangan
       yang terpasang 240  Volt, tentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian ?

        Diketahui    :  P   =  14.400  Watt
                               V   =       240  Volt

        Ditanyakan  :   I  =   ?
                                                                        P            14.400 Waat
        Jawab   :    P  =  I  x  V,  maka   I  =  ——— =  ——————
                                                                        V                 240  Volt
                                                                                 =   60  Ampere

   4,  Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120  Volt, dan hambatannya 600 ohm.
    Tentukan besar daya listriknya  ?


         Diketahui    :   V  =   120  Volt
                                 R  =    600  ohm

          Ditanyakan :   P   =   ?



                                                2                     2
                                            V             ( 120 )    Volt         14.400 Volt
          Jawab    :    P   =   ———  =  ——————  =  —————–
                                            R               600       ohm              600  ohm

                                                       =   24   Watt

5. Sebuah rangkaian hambatannya 7200 ohm dan menggunakan daya listrik
sebesar  18  Watt. Pada tegangan berapakah rangkaian tersebut dipasang ?

Diketahui    :  R  =  7200  ohm
                       P  =      18   Watt

Ditanyakan  :   V   =   ?
                                  2
                              V                       2 
Jawab   :   P  =  ———-   maka  V     =   P  x  R     jadi   V   =      P   x   R
                                           R

                                                                  V   =      18 Watt x  7200  ohm

                                                                        =       129600 
 

                                                                         =  360  Volt